Kamis, 31 Januari 2013
Kamis, 05 Juli 2012
SUNGGUH MENYINDIR & MENGINSPIRASI "MANUSIA PERLU BANYAK BELAJAR DARI BURUNG DAN CACING"
Bila kita sedang menghadapi
kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada
burung dan cacing.
Kita lihat burung tiap pagi
keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana
dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan. Karena itu kadangkala sore
hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya,
tetapi kadang makanan itu cuma cukup untuk keluarganya, sementara ia harus
“puasa”. Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya
sehingga ia dan keluarganya harus berpuasa. Meskipun burung lebih sering
mengalami kekurangan makanan karena tidak punya “Kantor” yang tetap, apalagi
setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita tidak
pernah melihat ada burung yang berusaha untuk “Bunuh Diri”.
Kita tidak pernah melihat ada burung
yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah
melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak
pernah melihat ada burung yang memilih racun untuk mengakhiri penderitaannya.
Kita lihat burung tetap optimis akan rejeki yang dijanjikan Allah.
Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap
pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa
demikianlah hidup, suatu waktu berada di atas, dan dilain waktu terhempas
kebawah. Suatu waktu kelebihan dan dilain waktu kekurangan. Suatu waktu
kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.
Sekarang marilah kita lihat hewan
yang lebih lemah dari burung, yaitu Cacing. Kalau kita perhatikan, binatang ini
seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan
hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak
mempunyai mata dan telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan sama dengan
makhluk hidup lainnya. Ia mempunyai perut yang apabila tidak di isi, maka ia
akan mati. Tetapi kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing tidak
pernah putus asa dan frustasi untuk mencari rezeki. Tidak pernah pula kan, kita
menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.
Sekarang kita lihat manusia, kalau
kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia
untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.
Tetapi
kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini sering kali kalah dari Burung
atau Cacing?? Mengapa manusia banyak yang putus asa, lalu bunuh diri menghadapi
kesulitan yang dihadapi..?? padahal rasa-rasa nya belum pernah kita lihat
Cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa. Rupa-rupanya kita perlu
banyak belajar dari Burung dan Cacing.. ^^
Senin, 02 Juli 2012
BERANI MENCOBA
Berani Mencoba.
Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang
sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak
paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam
terperanjat, "Mana sanggup saya?"
"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh
ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping
seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam
harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam
ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada
si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali
setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam
dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali
setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu
dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu
tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti
ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.
Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan
yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah
menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita
anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.
Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.
^^ANAK BIJAK ^^
Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba
mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini
adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka
memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan
sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak
bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam
4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark
lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan
kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.
Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang
sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak
sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan
lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil
itu buatan tangannya sendiri. Tibalah saat yang dinantikan. Final
kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis
start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap
jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya.
Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.
Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba
dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya
terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit
kemudian, ia berkata,"Ya, aku siap!". Dor. Tanda telah dimulai.
Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat.
Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang
bersorak-sorai,
bersemangat menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo...
cepat..cepat,
maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus
ditentukan
, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Mark lah
pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap,
dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."
Saat pembagian piala tiba, Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum
piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti
tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?". Mark terdiam.
"Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark. Ia lalu
melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk
menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada Tuhan
supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam
mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-
tangan yang memenuhi ruangan.
Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding
kita semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang
dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan
dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak
meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk
menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark, bermohon pada
Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia
berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan
dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan
utuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita.
Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor
satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian.
Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap
halangan dan cobaan yang ada di depan mata.
Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya,
dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat.
Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini.
Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan
memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng
dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap
hamba-Nya yang shaleh. Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu
tegar dalam setiap ujian. Berdoalah agar kita selalu dalam
lindungan-Nya saat menghadapi itu semua.
ALLAH WON'T ASK.........
Someone sent me this...
ALLAH WON'T ASK.........
1. Allah won't ask what kind of car you drove, but will ask how many people
you drove who didn't have transportation.
2. Allah won't ask what your highest salary was, but will ask if you
compromised your character or morals to obtain that salary.
3. Allah won't ask the square footage of your house, but will ask how many
people you welcomed into your home.
4. Allah won't ask about the fancy clothes you had in your closet, but will
ask how many of those clothes helped the needy.
5 Allah won't ask about your social status, but will ask what kind of class
you displayed.
6. Allah won't ask how many material possessions you had, but will ask if
they dictated your life.
7. Allah won't ask how much overtime you worked, but will ask if you worked
overtime for your family and loved ones.
8. Allah won't ask how many promotions you received, but will ask how you
promoted others.
9. Allah won't ask what your job title was, but will ask if you performed
your job to the best of your ability.
10. Allah won't ask what you did to help yourself, but will ask what you did
to help others.
11. Allah won't ask how many friends you had, but will ask how many people
to whom you were a true friend.
12. Allah won't ask what you did to protect your rights, but will ask what
you did to protect the rights of others.
13. Allah won't ask in what neighborhood you lived, but will ask how you
treated your neighbors.
14. Allah won't ask about the color of your skin, but will ask about the
content of your character.
15. Allah won't ask how many times your deeds matched your words, but will
ask how many times they didn't.
I say:
Don't ask what Allah has done for you, but ask what you've done for
Allah
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: "Rasulullah bersabda : "Siapa saja yang
dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya."
(HR.Bukhari)
CHARLES DARWIN 1809-1882
Lahirnya bersamaan benar
dengan Abraham Lincoln, 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Charles Darwin
penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah ini pada umur enam belas
tahun masuk Universitas Edinburg belajar kedokteran, tetapi baik kedokteran
maupun anatomi dianggapnya ilmu yang bikin jemu. Tak lama kemudian dia pindah ke
Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran. Walau begitu, berburu dan naik
kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu itu. Dan
walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat perhatian salah satu mahagurunya
yang mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S.
Beagle sebagai seorang naturalis. Mula-mula ayahnya keberatan dengan penunjukan
ini. Pikirnya, perjalanan macam itu hanyalah dalih saja buat Darwin yang enggan
dengan pekerjaan serius. Untungnya, belakangan sang ayah bisa dibujuk dan
merestui perjalanan itu yang akhirnya ternyata merupakan perjalanan yang paling
berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan Eropa.
Darwin mulai berangkat berlayar di
atas kapal Beagle tahun 1831. Waktu itu umurnya baru dua puluh dua tahun. Dalam
masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai
Amerika Selatan dalam kecepatan yang mengasyikkan, menyelidiki kepulauan
Galapagos yang sunyi terpencil, mengambah pulau-pulau di Pacifik, di Samudera
Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik. Dalam perkelanaan itu, Darwin
menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku primitif,
menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti pelbagai macam tetumbuhan dan jenis
binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang
lewat di depan matanya. Catatan-catatan ini merupakan bahan dasar bagi hampir
seluruh karyanya di kemudian hari. Dari catatan-catatan inilah berasal ide-ide
pokoknya, dan kejadian-kejadian serta pengalamannya jadi penunjang
teori-teorinya.
Darwin kembali ke negerinya tahun
1836 dan dua puluh tahun sesudah itu dia menerbitkan sebarisan buku-buku yang
mengangkatnya menjadi seorang biolog kenamaan di Inggris. Terhitung sejak tahun
1837 Darwin yakin betul bahwa binatang dan tetumbuhan tidaklah bersifat tetap,
tetapi mengalami perubahan dalam perjalanan sejarah geologi. Pada saat itu dia
belum sadar apa yang menjadi sebab-musabab terjadinya evolusi itu. Di tahun 1838
dia baca esai "Tentang prinsip-prinsip kependudukan" Thomas Malthus. Buku
Malthus ini menyuguhkannya fakta-fakta yang mendorongnya lebih yakin adanya
seleksi alamiah lewat kompetisi untuk mempertahankan kehidupan. Bahkan sesudah
Darwin berhasil merumuskan prinsip-prinsip seleksi alamiahnya, dia tidak
tergesa-gesa mencetak dan menerbitkannya. Dia sadar, teorinya akan mengundang
tantangan-tantangan. Karena itu, dia memerlukan waktu lama dengan hati-hati
menyusun bukti-bukti dan memasang kuda-kuda untuk mempertahankan hipotesanya
jika ada serangan.
Garis besar teorinya ditulisnya
tahun 1842 dan pada tahun 1844 dia mulai menyusun bukunya yang panjang lebar. Di
bulan Juni 1858, tatkala Darwin masih sedang menambah-nambah dan menyempurnakan
buku karya besarnya, dia menerima naskah dari Alfred Russel Wallace (seorang
naturalis Inggris yang waktu itu berada di Timur) menggariskan teorinya sendiri
tentang evolusi. Dalam tiap masalah dasar, teori Wallace bersamaan dengan teori
Darwin! Wallace menyusun teorinya secara betul-betul berdiri di atas pikirannya
sendiri dan mengirim naskah tulisannya kepada Darwin untuk minta pendapat dan
komentar dari ilmuwan kenamaan itu sebelum masuk percetakan. Situasinya menjadi
tidak enak karena mudah berkembang jadi pertarungan yang tidak dikehendaki untuk
perebutan prioritas. Jalan keluarnya, baik naskah Wallace maupun garis-garis
besar teori Darwin secara berbarengan dibahas oleh sebuah badan ilmiah pada
bulan berikutnya.
Cukup mencengangkan, pengedepanan
masalah ini tidak begitu diacuhkan orang. Buku Darwin The Origin of Species
terbit pada tahun berikutnya, menimbulkan kegemparan. Memang kenyataannya
mungkin tak pernah ada diterbitkan buku ilmu pengetahuan yang begitu tersebar
luas dan begitu jadi bahan perbincangan yang begitu hangat, baik di lingkungan
para ilmuwan maupun awam seperti terjadi pada buku On the Origin of Species by
Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Strugle
for Life. Saling adu argumen tetap seru di tahun 1871 tatkala Darwin menerbitkan
The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex. Buku ini, mengedepankan
gagasan bahwa manusia berasal dari makhluk sejenis monyet, makin menambah
serunya perdebatan pendapat.
Darwin sendiri tidak ambil bagian
dalam perdebatan di muka publik mengenai teori yang dilontarkannya. Bisa jadi
lantaran kesehatan karena sehabis perkelanaannya yang begitu parrjang dengan
kapal Beagle (besar kemungkinan akibat demam, akibat penyakit Chaga gigitan
serangga di Amerika Latin). Dan bisa jadi karena dia merasa cukup punya
pendukung gigih semacam Thomas H. Huxley seorang jago debat dan pembela teori
Darwin, sebagian terbesar ilmuwan menyetujui dasar-dasar kebenaran teori Darwin
tatkala yang bersangkutan niati tahun 1882.
Sebenarnya --jika mau bicara tulen
atau tidak tulen-- bukanlah Darwin penemu pertama teori evolusi makhluk.
Beberapa orang telah menyuarakannya sebelum dia, termasuk naturalis Perancis
Jean Lamarek dan kakek Darwin sendiri, Erasmus Darwin.
Tetapi, hipotesa mereka tidak pernah
diterima oleh dunia ilmu pengetahuan karena tak mampu memberi keyakinan
bagaimana dan dengan cara apa evolusi terjadi. Sumbangan Darwin terbesar adalah
kesanggupannya bukan saja menyuguhkan mekanisme dari seleksi alamiah yang
mengakibatkan terjadinya evolusi alamiah, tetapi dia juga sanggup menyuguhkan
banyak bukti-bukti untuk menunjang hipotesanya.
Layak dicatat, teori Darwin
dirumuskan tanpa sandaran teori genetik apa pun atau bahkan dia tak tahu-menahu
mengenai pengetahuan itu. Di masa Darwin, tak seorang pun faham ihwal khusus
bagaimana suatu generasi berikutnya. Meskipun Gregor Mendel sedang merampungkan
hukum-hukum keturunan pada tahun-tahun berbarengan dengan saat Darwin menulis
dan menerbitkan bukunya yang membikin sejarah, hasil karya Mendel yang menunjang
teori Darwin begitu sempurnanya, Mendel nyaris sepenuhnya tak diacuhkan orang
sampai tahun 1900, saat teori Darwin sudah begitu mapan dan mantap. Jadi,
pengertian modern kita perihal evolusi --yang merupakan gabungan antara ilmu
genetik keturunan dengan hukum seleksi alamiah-- lebih lengkap ketimbang teori
yang disodorkan Darwin.
Pengaruh Darwin terhadap pemikiran
manusia dalam sekah. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan murni, tentu saja, dia
sudah melakukan tindak revolusioner semua aspek bidang biologi. Seleksi alamiah
betul-betul punya prinsip yang teramat luas serta mendasar, dan pelbagai
percobaan sudah dilakukan penerapannya di pelbagai bidang-seperti antropologi,
sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.
Bahkan barangkali pengaruh Darwin
lebih penting terhadap pemikiran agama ketimbang terhadap segi ilmu pengetahuan
atau sosiologi. Pada masa Darwin dan bertahun-tahun sesudahnya, banyak penganut
setia Nasrani percaya bahwa menerima teori Darwin berarti menurunkan derajat
kepercayaan terhadap agama. Kekhawatiran mereka ini barangkali ada dasarnya
biarpun jelas banyak sebab faktor lain yang jadi lantaran lunturnya kepercayaan
beragama. (Darwin sendiri menjadi seorang sekuler).
Bahkan atas dasar sekuler, teori
Darwin mengakibatkan perubahan besar pada cara manusia dalam hal mereka
memikirkan ihwal dunia mereka (bangsa manusia itu tampaknya) secara keseluruhan
tidak lagi menduduki posisi sentral dalam skema alamiah alam makhluk sebagaimana
tadinya mereka akukan. Kini kita harus memandang diri kita sebagai salah satu
bagian saja dari sekian banyak makhluk dan kita mengakui adanya kemungkinan
bahwa sekali tempo akan tergeser. Akibat dari hasil penyelidikan Darwin,
pandangan Heraclitus yang berkata, "Tak ada yang permanen kecuali perubahan"
menjadi diterima secara lebih luas. Sukses teori evolusi sebagai penjelasan umum
mengenai asal-usul manusia telah lebih mengokohkan kepercayaan terhadap
kemampuan ilmu pengetahuan menjawab segala pertanyaan dunia fisik (walaupun
tidak semua persoalan manusia dan kemanusiaan). Istilah Darwin, "Yang kuat
mengalahkan yang lemah" dan "Pergulatan untuk hidup" telah masuk menjadi bagian
kamus kita.
Memang teori Darwin akan terjelaskan
juga walau misalnya Darwin tak pernah hidup di dunia. Apalagi diukur dari apa
yang sudah dihasilkan Wallace, hal ini amat mengandung kebenaran, lebih dari
ihwal siapa pun yang tertera di dalam daftar buku ini. Namun, adalah
tulisan-tulisan Darwin yang telah merevolusionerkan biologi dan antropolgi dan
dialah yang telah mengubah pandangan kita tentang kedudukan manusia di
dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)