RSS

Minggu, 24 Juni 2012

KEISTIMEWAAN WANITA




1.    Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat dari lelaki.
2.   Wanita yang Sholehah itu lebih baik daripada 1000  orang lelaki yang sholeh.
3.   Barang siapa yang menggembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takutkan Allah.
4.   Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada keluarganya, hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki
5.   Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah SAW didalam Syurga.
6.   Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka  dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.
7.   Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka (Aisyah r.a.).
8.   Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )
9.   Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang dikehendaki.
10.  Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.
11.  Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah panggilan Ibumu dahulu.
12.  Aisyah r. a. berkata “ Aku bertanya kepada Rasulullah SAW,  siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?  “  Jawab Baginda, “ Suaminya “  Siapa pula berhak terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah “ Ibunya “
13.  Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana saja yang dia kehendaki.
14.  Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia kedakam Syurga 10.000 tahun lebih dahulu dari suaminya.
15.  Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.
16.  Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17.  Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti  keadaan ibunya melahirkannya
18.  Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari pada susunya diberi satu kebajikan.
19.  Apabila ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakn 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.  

INDAHNYA MENAHAN MARAH




       "Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)

       Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma’nawiyah (keimananan) seseorang.

       Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.


       Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan  darah. Na’udzubillah.

       Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W. dengan maksud  ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat."

       Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.

       Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah S.A.W.  tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan  sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah, beliau S.A.W. ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang dada lebih  tinggi nilainya daripada harta benda apa pun. Harta, saat itu, ibarat sampah  yang bertumpuk yang dipakai untuk suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta  yang telah mendapatkan kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan  bisa digunakan untuk menempuh perjalan jauh.

       Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui  batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan,  karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan  memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)

       Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk,  kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).

       Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu  menahan diri di kala mendapat ejekan. Maka, orang seperti inilah yang  diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun  masyarakatnya.

       Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya. Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.

       Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya.

       Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya, mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya, melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati. Seperti, ujub dan takabur, riya, sum’ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya. Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah S.W.T.

       Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S.A.W. bersabda, "Apakah tiada lebih baik  saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau."  (HR. Thabrani).

       Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada sesuatu, naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu langit-langit itu buatnya. Kemudian, turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian, berkeliaranlah ia kekanan dan kekiri. Maka, apabila tidak mendapat tempat baru, ia pergi kepada yang dilaknat. Bila layak dilaknat (artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat), tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk (kembali ke alamat si pengutuk)." (HR. Abu Dawud).

UMAR BIN AL KHATHAB



Pada hari-hari terakhir hidupnya, Khalifah Abu Bakar sibuk bertanya pada banyak orang.
"Bagaimana pendapatmu tentang Umar?" Hampir semua orang menyebut Umar adalah seorang
yang keras, namun jiwanya sangat baik. Setelah itu, Abu Bakar minta Usman bin Affan
untuk menuliskan wasiat bahwa penggantinya kelak adalah Umar. Tampaknya Abu Bakar khawatir
jika umat Islam akan berselisih pendapat bila ia tak menuliskan wasiat itu.


Pada tahun 13 Hijriah atau 634 Masehi, Abu Bakar wafat dan Umar menjadi khalifah.
Jika orang-orang menyebut Abu Bakar sebagai "Khalifatur- Rasul", kini mereka memanggil
Umar "Amirul Mukminin" (Pemimpin orang mukmin). Umar masuk Islam sekitar tahun 6 Hijriah.
Saat itu, ia berniat membunuh Muhammad namun tersentuh hati ketika mendengar adiknya,
Fatimah, melantunkan ayat Quran.


Selama di Madinah, Umarlah --bersama Hamzah-yang paling ditakuti orang-orang Quraisy.
Keduanya selalu siap berkelahi jika Rasul dihina. Saat hijrah, ia juga satu-satunya
sahabat Rasul yang pergi secara terang-terangan. Ia menantang siapapun agar menyusulnya
bila ingin "ibunya meratapi, istrinya jadi janda, dan anaknya menangis kehilangan."


Kini ia harus tampil menjadi pemimpin semua. Saat itu, pasukan Islam tengah bertempur
sengit di Yarmuk -wilayah perbatasan dengan Syria. Umar tidak memberitakan kepada pasukannya
bahwa Abu Bakar telah wafat dan ia yang sekarang menjadi khalifah. Ia tidak ingin mengganggu
konsentrasi pasukan yang tengah melawan kerajaan Romawi itu.


Di Yarmuk, keputusan Abu Bakar untuk mengambil markas di tempat itu dan kecerdikan serta
keberanian Khalid bin Walid membawa hasil. Muslim bermarkas di bukit-bukit yang menjadi
benteng alam, sedangkan Romawi terpaksa menempati lembah di hadapannya. Puluhan ribu pasukan
Romawi -baik yang pasukan Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani-tewas. Lalu
terjadilah pertistiwa mengesankan itu.


Panglima Romawi, Gregorius Theodore -orang-orang Arab menyebutnya "Jirri Tudur"-- ingin
menghindari jatuhnya banyak korban. Ia menantang Khalid untuk berduel. Dalam pertempuran
dua orang itu, tombak Gregorius patah terkena sabetan pedang Khalid. Ia ganti mengambil
pedang besar. Ketika berancang-ancang perang lagi, Gregorius bertanya pada Khalid tentang
motivasinya berperang serta tentang Islam.


Mendengar jawaban Khalid, di hadapan ratusan ribu pasukan Romawi dan Muslim, Gregorius
menyatakan diri masuk Islam. Ia lalu belajar Islam sekilas, sempat menunaikan salat dua
rakaat, lalu bertempur di samping Khalid. Gregorius syahid di tangan bekas pasukannya sendiri.
Namun pasukan Islam mencatat kemenangan besar di Yarmuk, meskipun sejumlah sahabat meninggal
di sana. Di antaranya adalah Juwariah, putri Abu Sofyan.


Umar kemudian memecat Khalid, dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti.
Umar khawatir, umat Islam akan sangat mendewakan Khalid. Hal demikian bertentangan prinsip
Islam. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. "saya berjihad bukan karena Umar," katanya.
Ia terus membantu Abu Ubaidah di medan tempur. Kota Damaskus berhasil dikuasai. Dengan
menggunakan "tangga manusia", pasukan Khalid berhasil menembus benteng Aleppo. Kaisar
Heraklius dengan sedih terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan seluruh wilayah
Syria yang telah lima abad dikuasai Romawi.


Penguasa Yerusalem juga menyerah. Namun mereka hanya akan menyerahkan kota itu pada
pemimpin tertinggi Islam. Maka Umar pun berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal
pasukan. Jadilah pemandangan ganjil itu. Pemuka Yerusalem menyambut dengan upacara kebesaran.
Pasukan Islam juga tampil mentereng. Setelah menaklukkan Syria, mereka kini hidup makmur.
Lalu Umar dengan bajunya yang sangat sederhana datang menunggang unta merah. Ia hanya disertai
seorang pembantu. Mereka membawa sendiri kantung makanan serta air.


Kesederhanaan Umar itu mengundang simpati orang-orang non Muslim. Apalagi kaum Gereja
Syria dan Gereja Kopti-Mesir memang mengharap kedatangan Islam. Semasa kekuasaan Romawi
mereka tertindas, karena yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Maka, Islam segera
menyebar dengan cepat ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komando
Amr bin Ash dan Zubair, menantu Abu Bakar.


Ke wilayah Timur, pasukan Saad bin Abu Waqas juga merebut Ctesiphon -pusat kerajaan Persia,
pada 637 Masehi. Tiga putri raja dibawa ke Madinah, dan dinikahkan dengan Muhammad anak
Abu Bakar, Abdullah anak Umar, serta Hussein anak Ali. Hussein dan istrinya itu melahirkan
Zainal Ali Abidin -Imam besar Syiah. Dengan demikian, Zainal mewarisi darah Nabi Muhammad,
Ismail dan Ibrahim dari ayah, serta darah raja-raja Persia dari ibu. Itu yang menjelaskan
mengapa warga Iran menganut aliran Syi'ah. Dari Persia, Islam kemudian menyebar ke wilayah
Asia Tengah, mulai Turkmenistan, Azerbaijan bahkan ke timur ke wilayah Afghanistan sekarang.


Umar wafat pada tahun 23 Hijriah atau 644 Masehi. Saat salat subuh, seorang asal Parsi
Firuz menikamnya dan mengamuk di masjid dengan pisau beracun. Enam orang lainnya tewas,
sebelum Firus sendiri juga tewas. Banyak dugaan mengenai alasan pembunuhan tersebut. Yang pasti,
ini adalah pembunuhan pertama seorang muslim oleh muslim lainnya.


Umar bukan saja seorang yang sederhana, tapi juga seorang yang berani berijtihad. Yakni
melakukan hal-hal yang tak dilakukan Rasul. Untuk pemerintah, ia membentuk departemen-departemen.
Ia tidak lagi membagikan harta pamoasan perang buat pasukannya, melainkan menetapkan gaji
buat mereka. Umar memulai penanggalan Hijriah, dan melanjutkan pengumpulan catatan ayat Quran
yang dirintis Abu Bakar. Ia juga memerintahkan salat tarawih berjamaah.


Menurut riwayat, suatu waktu Ali terpesona melihat lampu-lampu masjid menyala pada malam
hari di bulan Ramadhan. "Ya Allah, sinarilah makam Umar sebagaimana masjid-masjid kami terang
benderang karenanya," kata Ali.

Tartarus




Tartarus is the lowest region of the world, as far below earth as earth is from heaven. According to the Greek poet Hesiod, a bronze anvil falling from heaven would take nine days and nights to reach earth, and an object would take the same amount of time to fall from earth into Tartarus. Tartarus is described as a dank, gloomy pit, surrounded by a wall of bronze, and beyond that a three-fold layer of night. Along with Chaos, Earth, and Eros, it is one of the first entities to exist in the universe. 

While Hades is the main realm of the dead in Greek mythology, Tartarus also contains a number of characters. In early stories, it is primarily the prison for defeated gods; the Titans were condemned to Tartarus after losing their battle against the Olympian gods, and the hecatoncheires stood over them as guards at the bronze gates. When Zeus overcomes the monster Typhus, born from Tartarus and Gaia, he hurls it too into the same abyss. 

However, in later myths Tartarus becomes a place of punishment for sinners. It resembles Hell and is the opposite of Elysium, the afterlife for the blessed. When the hero Aeneas visits the underworld, he looks into Tartarus and sees the torments inflicted on characters such as the Titans, Tityos, Otus and Ephialtes, and the Lapiths. Rhadymanthus (and, in some versions, his brother Minos) judges the dead and assigns punishment.
 
Copyright Suci Amelia 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .