RSS

Senin, 02 Juli 2012

^^ANAK BIJAK ^^



Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba
 mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini
 adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka
 memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan
 sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak
 bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam
 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark
 lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan
 kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

 Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang
 sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak
 sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan
 lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil
 itu buatan tangannya sendiri. Tibalah saat yang dinantikan. Final
 kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis
 start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap
 jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya.
 Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

 Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba
 dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya
 terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit
 kemudian, ia berkata,"Ya, aku siap!". Dor. Tanda telah dimulai.
 Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat.
 Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang
 bersorak-sorai,
 bersemangat menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo...
 cepat..cepat,
 maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus
 ditentukan
 , tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Mark lah
 pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap,
 dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."

Saat pembagian piala tiba, Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum
 piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti
 tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?". Mark terdiam.
 "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark. Ia lalu
 melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk
 menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada Tuhan
 supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam
 mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-
 tangan yang memenuhi ruangan.

Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding
 kita semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang
 dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan
 dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak
 meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk
 menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark, bermohon pada
 Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia
 berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan
 dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan
 utuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita.

 Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor
 satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian.
 Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap
 halangan dan cobaan yang ada di depan mata.

Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya,
 dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat.
 Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini.

 Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan
 memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng
 dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap
 hamba-Nya yang shaleh. Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu
 tegar dalam setiap ujian. Berdoalah agar kita selalu dalam
 lindungan-Nya saat menghadapi itu semua.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Suci Amelia 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .